Selasa, 06 Desember 2011

Makalah ISBD "Manusia sebagai Makhluk yang Paling MULIA"

Hey Guys ..

Berhubung hari ini masih statusnya PANAS banget, tapi syukur banget akhirnya dalam kurun waktu 1,5 jam saya telah menyelesaikan Makalah ISBD (Ilmu Sosial Budaya Dasar) dengan tema "Manusia sebagai Makhluk yang Paling Mulia dibandingkan Makhluk ciptaan lainnya" dengan judul makalahnya "Manusia Sebagai Makhluk yang Paling Mulia"
Check this out ..


 
Makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar
“Manusia Sebagai Makhluk yang Mulia”

Oleh
PATRICIA LORAINNE ARISTA SELANNO
110030209



 
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “MANUSIA SEBAGAI MAKHLUK YANG MULIA

Makalah ini berisikan tentang informasi pembahasan tentang ragam tentang hakikat manusia dan bukti-bukti yang disebut tanda keistimewaan manusia.

Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang Manusia saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.

Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Denpasar, 6 Desember 2011

Patricia Selanno




Tema :: Manusia Sebagai Makhluk yang Paling Mulia dibandingkan Makhluk ciptaan lainnya.



Bab I

Pendahuluan

Latar Belakang :

Seperti yang kita tahu, Tuhan menciptakan Bumi dengan seisinya. Menurut sumber seperti injil (dalam Kristen) Tuhan menciptakan Langit, Bumi, Benda-benda langit seperti Matahari, Bulan, Bintang, dsb serta berbagai macam makhluk. Diantaranya ada 3 yaitu Hewan, Tumbuhan dan Manusia.

Tuhan menciptakan 3 makhluk ini dalam berbeda takaran baik dari segi Fisik maupun mental (naluri). Awalnya Tuhan menciptakan Tumbuhan dan Hewan, dan akhirnya Tuhan menciptakan Manusia. Dalam Injil (Kristen) menyatakan bahwa “Tuhan menciptakan Manusia serupa dengan Gambaran-Nya”. Artinya Manusia dianggap sebagai Makhluk yang paling Mulia diantara makhluk ciptaan-Nya yang lain.

Manusia dianggap sebagai sebagai makhluk yang paling mulia, pernyataan ini selalu di kemukakan oleh para ahli maupun ditulis dalam sumber tertulis. Seringkali pernyataan ini menimbulkan banyak pertanyaan. Berikut ini ada beberapa pertanyaan tentang pernyataan tersebut.





Bab II

Permasalahan

1.       Mengapa Manusia di sebut sebagai Makhluk Paling Sempurna ?

2.      Apa Bukti-bukti yang menyatakan bahwa Manusia sebagai Makhluk Mulia dibandingkan Makhluk Lainnya ?



Bab III

Pembahasan

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Bukti paling kongkrit yaitu manusia memiliki kemampuan intelegesi dan daya nalar sehingga manusia mampu berifikir, berbuat, dan bertindak untuk membuat perubahan dengan maksud pengembangan sebagai manusia yang utuh. Kemampuan seperti itulah yang tidak dimiliki oleh makhluk Tuhan lainnya. Dalam kaitannya dengan perkembangan individu, manusia dapat tumbuh dan berkembang melalui suatu proses alami menuju kedewasaan baik itu bersifat jasmani maupun bersifat rohani

Pada dasarnya ada dua pokok persoalan tentang hakikat manusia. Pertama, telaah tentang manusia atau hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan di muka bumi ini. Kedua, telaah tentang sifat manusia dan karakteristik yang menjadi ciri khususnya serta hubungannya dengan fitrah manusia.
Ragam pemahaman tentang hakikat manusia, sbb:
1.      HOMO RELIGIUS

Pandangan tentang sosok manusia dan hakikat manusia sebagai makhluk yang beragam. Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa di muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk lain ciptaan-Nya. Melalui kesempurnaannya itulah manusia bisa berfikit, bertindak, berusaha dan bisa manentukan mana yang baik dan benar. Disisi lain manusia meyakini bahwa ia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin ada kekuatan lain, yaitu Tuhan sang pencipta alam semesta. Oleh sebab itu, sudah menjadi fitrah manusia, pada hakikatnya manusia adalah makhluk religius yang mempercayai adanya sang maha pencipta yang mengatur seluruh sistem kehidupan dimuka bumi ini.

2.      HOMO SAPIENS

Pemahaman hakikat manusia sebagai makhluk yang bijaksana dan dapat berfikir atau sebagai animal rationale. Hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi dan paling mulia. Hal ini disebabkan oleh manusia karena memiliki akal, pikiran, rasio, daya nalar, cipta dan karsa, sehingga manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia seutuhnya. Manusia sebagai suatu organisme kehidupan dapat tumbuh dan berkembang, namun yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah manusia memiliki daya pikir sehingga ia bisa berbicara, berfikir, berbuat, belajar, dan memiliki cita-cita sebagai dambaan dalam menjalankan kehidupannya yang lebih baik.

3.      HOMO FABER:

Pemahaman hakikat manusia sebagai makhluk yang berpiranti (perkakas). Manusia dengan akal dan ketrampilan tangannya dapat menciptakan atau menghasilkan sesuatu (sebagai produsen) dan pada pihak lain ia juga menggunakan karya lain (sebagai konsumen) untuk kesejahteraan dan kemakmuran hidupnya. Melalui kemampual dan daya pikir yang dimilikinya, serta ditunjang oleh daya cipta dan karsa, manusia dapat berkiprah lebih luas dalam tatanan organisasi kemasyarakata menuju kehidupan yang lebih baik.

4.      HOMO HOMINI SOCIUS

Kendati manusia sebagai makhluk individu, makhluk yang memiliki jati diri, yang memiliki ciri pembeda antara yang satu dengan yang lainnya, namun pada saat yang bersamaan manusia juga sebagai kawan sosial bagi manusia lainnya. Ia senantisa berinteraksi dengan lingkungannya. Ia berhubungan satu sama lain dan membentuk suatu masyarakat tertentu. Walaupun terdapat pendapat yang berlawanan, ada yang menyebut manusia adalah serigala bagi manusia lain (homo homini lupus). Pemahaman yang terakhir inilah yang harus dihindarkan agar tidak terjadi malapetaka dimuka bumi ini. Sejarah telah membuktikan adanya perang saudara ataupun pertikaian antarbangsa, pada akhirnya hanya membuahkan derajat peradapan manusia semakin tercabik-cabik dan terhempaskan.

5.      Manusia sebagai makhluk etis dan estetis

Hakikat manusia pada dasarnya adalah sebagai makhluk yang memiliki kesadaran susila (etika) dalam arti ia dapar memahami norma-norma sosial dan mampu berbuat sesuai dengan norma dan kaidah etika yang diyakininya. Sedangkan makna estetis yaitu pemahaman tentang hakikat manusia sebagai makhluk yang memiliki rasa keindahan (sense of beauty) dan rasa estetika (sense of estetics). Sosok manusia yang memiliki cita, rasa, dan dimensi keindahan atau estetika lainnya.



Selain itu kalau dilihat dari fisik maupun yang ada sebaliknya, tidak dipungkiri lagi kalau manusia menyatakan dirinya sebagai makhluk termulia diantara makhluk ciptaan Tuhan atas kemahamurahan dan kemahaasihan-Nya, manusia dibekali dengan peralatan hidup sehingga dikatakan “Sempurna” kehidupannya dengan corak yang beragam dibandingkan dengan yang lain. Dan ada bukti yang dapat dikatakan sebagai “Tanda Kemuliaan / Keistimewaan” manusia diantara makhluk lain ciptaan-Nya. Misalnya :

1.      Semua unsur alam, termasuk makhluk-makhluk lain, dapat dikuasai manusia dan dimanfaatkan untuk keperluan hidupnya.

2.      Manusia mampu mengatur perkembangan hidup makhluk lain dan menghindarkannya dari kepunahan.

3.      Manusia mampu mengusahakan agar apa yang ada di alam ini tidak saling meniadakan.

4.      Manusia mampu mengubah apa yang ada di alam ini yang secara alamiah tidak bermanfaat menjadi bermanfaat, baik bagi keperluan hidup manusia sendiri, maupun keperluan umum.

5.      Manusia memiliki kreativitas, sehingga mampu menciptakan benda-benda yang diperlukan dengan bentuk dan model yang sesuai dengan keinginannya mereka.

6.      Manusia memiliki rasa indah, sehingga mampu menciptakan benda-benda seni yang dapat menambah kenikmatan kehidupan rohaninya.

7.      Manusia memiliki alat untuk berkomunikasi dengan sesamanya yang disebut dengan Bahasa, yang memungkinkan mereka dapat saling bertukar informasi satu sama lain demi kesempurnaan hidup bersama.

8.      Manusia memiliki sarana pengatur kehidupan bersama yang disebut sopan santun / tata susila, agar terciptanya suasana kehidupan bersama yang tertib dan saling menghargai.

9.      Manusia memiliki ilmu pengetahuan, sehingga kehidupan mereka semakin berkembang dan makin sempurna.

10.  Manusia memiliki pegangan hidup antar sesama demi kesejahteraan hidupnya di dunia selain itu juga mengatur “pergaulannya” dengan Sang Pencipta demi kebahagiaan di kehidupan akheratnya kelak.

Deretan “tanda-tanda keistimewaan” tersebut sesuai dengan firman Allah dalam surat At-Tin ayat 4-6 yang artinya : “Sesungguhnya, telah Aku ciptakan manusia itu dalam sebaik-baik ciptaan. Kemudian akan Aku kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan.”

Sebaliknya sesuai dengan sifatnya sebagai “Benda Ciptaan” / biasa disebut Makhluk, manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Dan sesungguhnya hanya Sang Penciptalah yang Maha Sempurna. Oleh karna itu hal yang perlu kita sadari sepenuhnya bukan supaya kita “rendah diri”, melainkan agar “tahu diri”. Dalam segala hal manusia ini tidak lebih hanyalah sebagai “penerima” pemberian dari Yang Mahakarya. Manusia hakikatnya hanyalah “pemilik sementara” dari apa yang sekarang “melekat dan diakui” sebagai predikat dirinya.






Bab IV
Penutup

Kesimpulan

Dari uraian diatas, Manusia dianggap Makhluk yang paling sempurna karena manusia memiliki kemampuan intelegesi dan daya nalar sehingga manusia mampu berifikir, berbuat, dan bertindak untuk membuat perubahan dengan maksud pengembangan sebagai manusia yang utuh. Kemampuan seperti itulah yang tidak dimiliki oleh makhluk Tuhan lainnya. ada dua pokok persoalan tentang hakikat manusia. Pertama, telaah tentang manusia atau hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan di muka bumi ini. Kedua, telaah tentang sifat manusia dan karakteristik yang menjadi ciri khususnya serta hubungannya dengan fitrah manusia. Ragam pemahaman tentang hakikat manusia yaitu , HOMO RELIGIUS, HOMO SAPIENS, HOMO FABER, HOMO HOMINI SOCIUS, dan Manusia sebagai makhluk etis dan estetis. Dan begitupula ada 10 bukti yang disebut “tanda keistimewaan” manusia dibanding makhluk lainnya. sesuai dengan sifatnya sebagai “Benda Ciptaan” / biasa disebut Makhluk, manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Dan sesungguhnya hanya Sang Penciptalah yang Maha Sempurna. Oleh karna itu hal yang perlu kita sadari sepenuhnya bukan supaya kita “rendah diri”, melainkan agar “tahu diri”. Bukannya menjadikan kita itu sombong dan egoistis.



Bab V

Saran

Semoga makalah ini bermanfaat untuk teman sekalian, makalah ini dibuat agar kita tahu Manusia memang diciptakan sempurna namun memiliki kekurangan dan kelebihan. dan tidak menjadikan kita sombong maupun egois.


Daftar Pustaka
  v  Ilmu Sosial Budaya Dasar, Widjodjo
sekian Makalah dari saya semoga bermanfaat untuk kita semua hehehe peace 

2 komentar: