Berhubung hari ini masih statusnya PANAS banget, tapi syukur banget akhirnya dalam kurun waktu 1,5 jam saya telah menyelesaikan Makalah ISBD (Ilmu Sosial Budaya Dasar) dengan tema "Manusia sebagai Makhluk yang Paling Mulia dibandingkan Makhluk ciptaan lainnya" dengan judul makalahnya "Manusia Sebagai Makhluk yang Paling Mulia"
Check this out ..
Makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar
“Manusia Sebagai Makhluk yang Mulia”
Oleh
PATRICIA
LORAINNE ARISTA SELANNO
110030209
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada saya sehingga
saya berhasil menyelesaikan Makalah ini yang alhamdulillah tepat pada
waktunya yang berjudul “MANUSIA
SEBAGAI MAKHLUK YANG MULIA”
Makalah ini berisikan tentang
informasi pembahasan tentang ragam tentang hakikat manusia dan bukti-bukti yang
disebut tanda keistimewaan manusia.
Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
Manusia saya menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu
kami harapkan demi kesempurnaan Makalah ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima
kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan Makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amin.
Denpasar,
6 Desember 2011
Patricia
Selanno
Tema :: Manusia
Sebagai Makhluk yang Paling Mulia dibandingkan Makhluk ciptaan lainnya.
Bab I
Pendahuluan
Latar Belakang :
Seperti
yang kita tahu, Tuhan menciptakan Bumi dengan seisinya. Menurut sumber seperti
injil (dalam Kristen) Tuhan menciptakan Langit, Bumi, Benda-benda langit
seperti Matahari, Bulan, Bintang, dsb serta berbagai macam makhluk. Diantaranya
ada 3 yaitu Hewan, Tumbuhan dan Manusia.
Tuhan
menciptakan 3 makhluk ini dalam berbeda takaran baik dari segi Fisik maupun
mental (naluri). Awalnya Tuhan menciptakan Tumbuhan dan Hewan, dan akhirnya
Tuhan menciptakan Manusia. Dalam Injil (Kristen) menyatakan bahwa “Tuhan menciptakan Manusia serupa dengan
Gambaran-Nya”. Artinya Manusia dianggap sebagai Makhluk yang paling Mulia
diantara makhluk ciptaan-Nya yang lain.
Manusia
dianggap sebagai sebagai makhluk yang paling mulia, pernyataan ini selalu di
kemukakan oleh para ahli maupun ditulis dalam sumber tertulis. Seringkali
pernyataan ini menimbulkan banyak pertanyaan. Berikut ini ada beberapa
pertanyaan tentang pernyataan tersebut.
Bab II
Permasalahan
1.
Mengapa Manusia di sebut sebagai Makhluk Paling
Sempurna ?
2. Apa Bukti-bukti yang menyatakan bahwa Manusia
sebagai Makhluk Mulia dibandingkan Makhluk Lainnya ?
Bab III
Pembahasan
Manusia
adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna. Bukti paling kongkrit yaitu
manusia memiliki kemampuan intelegesi dan daya nalar sehingga manusia mampu
berifikir, berbuat, dan bertindak untuk membuat perubahan dengan maksud
pengembangan sebagai manusia yang utuh. Kemampuan seperti itulah yang tidak
dimiliki oleh makhluk Tuhan lainnya. Dalam kaitannya dengan perkembangan individu,
manusia dapat tumbuh dan berkembang melalui suatu proses alami menuju
kedewasaan baik itu bersifat jasmani maupun bersifat rohani
Pada dasarnya ada dua pokok persoalan tentang hakikat manusia. Pertama,
telaah tentang manusia atau hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan di
muka bumi ini. Kedua, telaah tentang sifat manusia dan karakteristik yang
menjadi ciri khususnya serta hubungannya dengan fitrah manusia.
Ragam pemahaman tentang hakikat manusia, sbb:
Ragam pemahaman tentang hakikat manusia, sbb:
1.
HOMO RELIGIUS
Pandangan tentang sosok manusia dan hakikat
manusia sebagai makhluk yang beragam. Manusia diciptakan Tuhan Yang Maha Esa di
muka bumi ini sebagai makhluk yang paling sempurna dibandingkan dengan makhluk
lain ciptaan-Nya. Melalui kesempurnaannya itulah manusia bisa berfikit,
bertindak, berusaha dan bisa manentukan mana yang baik dan benar. Disisi lain
manusia meyakini bahwa ia memiliki keterbatasan dan kekurangan. Mereka yakin
ada kekuatan lain, yaitu Tuhan sang pencipta alam semesta. Oleh sebab itu,
sudah menjadi fitrah manusia, pada hakikatnya manusia adalah makhluk religius
yang mempercayai adanya sang maha pencipta yang mengatur seluruh sistem
kehidupan dimuka bumi ini.
2.
HOMO SAPIENS
Pemahaman hakikat manusia sebagai makhluk yang
bijaksana dan dapat berfikir atau sebagai animal rationale. Hakikat manusia
sebagai makhluk ciptaan Tuhan yang paling tinggi dan paling mulia. Hal ini
disebabkan oleh manusia karena memiliki akal, pikiran, rasio, daya nalar, cipta
dan karsa, sehingga manusia mampu mengembangkan dirinya sebagai manusia
seutuhnya. Manusia sebagai suatu organisme kehidupan dapat tumbuh dan
berkembang, namun yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya adalah manusia
memiliki daya pikir sehingga ia bisa berbicara, berfikir, berbuat, belajar, dan
memiliki cita-cita sebagai dambaan dalam menjalankan kehidupannya yang lebih
baik.
3.
HOMO FABER:
Pemahaman hakikat manusia sebagai makhluk yang
berpiranti (perkakas). Manusia dengan akal dan ketrampilan tangannya dapat
menciptakan atau menghasilkan sesuatu (sebagai produsen) dan pada pihak lain ia
juga menggunakan karya lain (sebagai konsumen) untuk kesejahteraan dan
kemakmuran hidupnya. Melalui kemampual dan daya pikir yang dimilikinya, serta
ditunjang oleh daya cipta dan karsa, manusia dapat berkiprah lebih luas dalam
tatanan organisasi kemasyarakata menuju kehidupan yang lebih baik.
4.
HOMO HOMINI SOCIUS
Kendati manusia sebagai makhluk individu,
makhluk yang memiliki jati diri, yang memiliki ciri pembeda antara yang satu
dengan yang lainnya, namun pada saat yang bersamaan manusia juga sebagai kawan
sosial bagi manusia lainnya. Ia senantisa berinteraksi dengan lingkungannya. Ia
berhubungan satu sama lain dan membentuk suatu masyarakat tertentu. Walaupun
terdapat pendapat yang berlawanan, ada yang menyebut manusia adalah serigala
bagi manusia lain (homo homini lupus). Pemahaman yang terakhir inilah yang
harus dihindarkan agar tidak terjadi malapetaka dimuka bumi ini. Sejarah telah
membuktikan adanya perang saudara ataupun pertikaian antarbangsa, pada akhirnya
hanya membuahkan derajat peradapan manusia semakin tercabik-cabik dan
terhempaskan.
5.
Manusia sebagai makhluk etis dan
estetis
Hakikat manusia pada dasarnya adalah sebagai
makhluk yang memiliki kesadaran susila (etika) dalam arti ia dapar memahami
norma-norma sosial dan mampu berbuat sesuai dengan norma dan kaidah etika yang
diyakininya. Sedangkan makna estetis yaitu pemahaman tentang hakikat manusia
sebagai makhluk yang memiliki rasa keindahan (sense of beauty) dan rasa
estetika (sense of estetics). Sosok manusia yang memiliki cita, rasa, dan
dimensi keindahan atau estetika lainnya.
Selain itu kalau dilihat dari fisik maupun yang ada sebaliknya,
tidak dipungkiri lagi kalau manusia menyatakan dirinya sebagai makhluk termulia
diantara makhluk ciptaan Tuhan atas kemahamurahan dan kemahaasihan-Nya, manusia
dibekali dengan peralatan hidup sehingga dikatakan “Sempurna” kehidupannya
dengan corak yang beragam dibandingkan dengan yang lain. Dan ada bukti yang
dapat dikatakan sebagai “Tanda Kemuliaan / Keistimewaan” manusia diantara
makhluk lain ciptaan-Nya. Misalnya :
1.
Semua unsur alam, termasuk
makhluk-makhluk lain, dapat dikuasai manusia dan dimanfaatkan untuk keperluan
hidupnya.
2.
Manusia mampu mengatur perkembangan
hidup makhluk lain dan menghindarkannya dari kepunahan.
3.
Manusia mampu mengusahakan agar apa
yang ada di alam ini tidak saling meniadakan.
4.
Manusia mampu mengubah apa yang ada di
alam ini yang secara alamiah tidak bermanfaat menjadi bermanfaat, baik bagi
keperluan hidup manusia sendiri, maupun keperluan umum.
5.
Manusia memiliki kreativitas, sehingga
mampu menciptakan benda-benda yang diperlukan dengan bentuk dan model yang
sesuai dengan keinginannya mereka.
6.
Manusia memiliki rasa indah, sehingga
mampu menciptakan benda-benda seni yang dapat menambah kenikmatan kehidupan
rohaninya.
7.
Manusia memiliki alat untuk
berkomunikasi dengan sesamanya yang disebut dengan Bahasa, yang memungkinkan
mereka dapat saling bertukar informasi satu sama lain demi kesempurnaan hidup
bersama.
8.
Manusia memiliki sarana pengatur
kehidupan bersama yang disebut sopan santun / tata susila, agar terciptanya
suasana kehidupan bersama yang tertib dan saling menghargai.
9.
Manusia memiliki ilmu pengetahuan,
sehingga kehidupan mereka semakin berkembang dan makin sempurna.
10. Manusia memiliki pegangan hidup antar sesama demi kesejahteraan
hidupnya di dunia selain itu juga mengatur “pergaulannya” dengan Sang Pencipta demi
kebahagiaan di kehidupan akheratnya kelak.
Deretan “tanda-tanda keistimewaan” tersebut sesuai dengan firman
Allah dalam surat At-Tin ayat 4-6 yang artinya : “Sesungguhnya, telah Aku ciptakan manusia itu dalam sebaik-baik ciptaan.
Kemudian akan Aku kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya, kecuali
orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan.”
Sebaliknya sesuai dengan sifatnya sebagai “Benda Ciptaan” / biasa
disebut Makhluk, manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Dan
sesungguhnya hanya Sang Penciptalah yang Maha Sempurna. Oleh karna itu hal yang
perlu kita sadari sepenuhnya bukan supaya kita “rendah diri”, melainkan agar
“tahu diri”. Dalam segala hal manusia ini tidak lebih hanyalah sebagai
“penerima” pemberian dari Yang Mahakarya. Manusia hakikatnya hanyalah “pemilik
sementara” dari apa yang sekarang “melekat dan diakui” sebagai predikat
dirinya.
Bab IV
Penutup
Kesimpulan
Dari uraian diatas, Manusia dianggap Makhluk yang paling sempurna
karena manusia memiliki kemampuan
intelegesi dan daya nalar sehingga manusia mampu berifikir, berbuat, dan
bertindak untuk membuat perubahan dengan maksud pengembangan sebagai manusia
yang utuh. Kemampuan seperti itulah yang tidak dimiliki oleh makhluk Tuhan lainnya.
ada dua pokok persoalan tentang hakikat
manusia. Pertama, telaah tentang manusia atau hakikat manusia sebagai makhluk
ciptaan Tuhan di muka bumi ini. Kedua, telaah tentang sifat manusia dan
karakteristik yang menjadi ciri khususnya serta hubungannya dengan fitrah
manusia. Ragam pemahaman tentang hakikat manusia yaitu , HOMO RELIGIUS, HOMO SAPIENS, HOMO FABER, HOMO HOMINI SOCIUS, dan Manusia
sebagai makhluk etis dan estetis. Dan begitupula ada 10 bukti yang disebut
“tanda keistimewaan” manusia dibanding makhluk lainnya. sesuai dengan sifatnya sebagai “Benda Ciptaan” / biasa disebut
Makhluk, manusia pasti memiliki kekurangan dan kelebihan. Dan sesungguhnya
hanya Sang Penciptalah yang Maha Sempurna. Oleh karna itu hal yang perlu kita
sadari sepenuhnya bukan supaya kita “rendah diri”, melainkan agar “tahu diri”.
Bukannya menjadikan kita itu sombong dan egoistis.
Bab V
Saran
Semoga makalah ini bermanfaat untuk teman sekalian, makalah ini
dibuat agar kita tahu Manusia memang diciptakan sempurna namun memiliki
kekurangan dan kelebihan. dan tidak
menjadikan kita sombong maupun egois.
Daftar Pustaka
v
Ilmu
Sosial Budaya Dasar, Widjodjo
Hey, nice blog ;)
BalasHapusNice for reference ;)
Thankyou Darl ♥
BalasHapus